Powered By Blogger

Senin, 11 Februari 2013

Dampak Negatif SMS Bagi Kesehatan

Dibalik kebiasaan menggunakan ibu jari untuk mengirim pesan singkat atau short message system (SMS) di telepon seluler (ponsel), ada risiko yang mengancam diantaranya menyebabkan rasa sakit di telapak tangan, lengan dan leher. Demikian diungkap sebuah penelitian terbaru. Namun, dimungkinkan jalan untuk menghindari ketidaknyamanan itu.
Golongan dewasa muda yang banyak mengirim pesan singkat dengan punggung membungkuk dan hanya menggunakan salah satu ibu jari mungkin memiliki lebih banyak masalah dengan tangan, leher dan lengan dibandingkan yang berdiri lurus serta menggunakan lebih banyak jari.
"Mempertimbangkan semakin sering kita menggunakan keypad pada ponsel yang sangat kecil, maka sangat penting memahami bagaimana hal itu mempengaruhi tubuh," ujar pemimpin penelitian sekaligus Ergonomist asal Sahlgrenska Academy Swedia, Ewa Gustafsson seperti dilansir healthday, baru-baru ini.
"Kita perlu mengidentifikasi faktor terkait dengan penggunaan ponsel yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kemampuan bekerja," ujar Ewa.
Beberapa alat komunikasi modern seringkali dihubungkan dengan sebagian rasa sakit berulang dan cedera saraf tertekan. Salah satunya disebut dengan siku ponsel atau cell phone elbow yang juga dikenal dengan cubital tunnel syndrome. Yang biasanya dirasakan dengan gejala kesemutan atau mati rasa pada tangan yang disebabkan penekanan berlebih pada saraf ulnar yaitu ketika siku dalam posisi rata saat berbicara di ponsel.
Kemudian juga ada yang disebut guitar Hero wrist yaitu kelainan di bagian pergelangan tangan karena terlalu banyak memetik senar gitar. Kemudian muncul yang disebut Blackberry thumb yang disebabkan terlalu banyak menggunakan jari tangan saat mengetik pesan dari ponsel.
"Perbedaan dari masa komputerisasi masa kini dan masa mesin tik zaman dulu adalah orang saat ini tidak pernah berhenti. Mereka mengetik hampir sepanjang hari," ujar Dr. David Edelstein, orthopedic dan ahli bedah tangan di Maimonides Medical Center, New York.
Dia menambahkan, bahkan saat istirahat makan siang mereka tetap menggunakan mouse pada komputer dan mengetik pesan di ponsel. Demikian juga ketika sudah sampai di rumah, waktu untuk kegiatan semacam itu bahkan bisa bertambah banyak. "Dalam kasus yang paling serius, bengkak dan luka pada sendi basal di pangkal ibu jari dapat menyebabkan artritis," tutur Edelstein.
Artritis pada ibu jari dapat memicu rasa sakit pada tangan, sulit menelan serta penurunan kekuatan untuk bergerak. "Untuk setiap tekanan yang Anda lakukan pada ibu jari Anda, bisa jadi permulaan masalah. Seiring dengan waktu, hal itu bisa menimbulkan gangguan," ujar Edelstein.
Luka yang terjadi juga tidak hanya sekedar ibu jari, rasa sakit juga dapat menjalar ke leher dan punggung, menurut peneliti Swedia.
Para peneliti menganalisa teknik mengetik sms terutama dari sisi aktivitas muskular dan pergerakan ibu jari dengan sebuah alat yang disebut electrogoniometer yaitu alat elektrik yang mengukur fleksibilitas kepada 56 orang dewasa muda.
Sebagian dari partisipan mengeluh gejala sakit pada leher, lengan atau tangan. Sebagian lain tidak merasakan apa-apa. Partisipan yang merasa kait biasanya mengetik dengan posisi tubuh menunduk yang memicu tekanan pada leher dan otot bagian punggung atas. "Saya pikir posisi Anda dalam mengetik sangat penting. Menunduk bukan merupakan posisi yang direkomendasikan," terang Edelson.
Partisipan penelitian yang merasakan sakit juga memiliki kebiasaan untuk menggunakan satu ibu jari saja dibandingkan kedua ibu jari.
Hand specialist dan occupational therapist dari william Beaumont Hospital, Heather Turkopp mengatakan, dia jarang melihat pasen dengan keluhan rasa sakit berkaitan dengan kebiasaan mengetik di ponsel. Meskipun dia meramalkan, hal itu bisa jadi berubah beberapa tahun mendatang. Cedera semacam itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Jika Anda melakukan sesuatu secara berulang, maka hal itu akan mengganggu jaringan, merusak dan menyebabkan rasa sakit. Para pegawai diminta semakin banyak bekerja dalam waktu yang semakin sedikit. Saya tidak akan terkejut jika semakin banyak melihat kasus sakit akibat terlalu banyak mengetik semacam itu," tuturnya.


Sumber : http://jsakuragi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar